Berpikir merupakan
aktivitas alamiah manusia sebagai makhluk rasional, lebih luas dibandingkan
dengan bernalar.
Allah Ta'ala berfirman,
"orang-orang yang mengingat Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk,
maupun berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi,Wahai Rabb kami, tidaklah engkau menciptakan semua ini dengan
sia-sia.".QS. Ali 'Imran: ayat 191 (juz 4).
Tafsir: Orang-orang
berakal yaitu orang-orang yang senantiasa memikirkan ciptaan Allah, merenungkan
keindah ciptaan-Nya, kemudian dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat kauniyah
yang terbentang do jagat raya ini, seraya berzikir kepada Allah dengan hati,
lisan, dan anggpta tubuh. mereka mengingat Allah sambil berdiri dan berjalan
dengan melakukan aktivitas kehidupan. mereka berzikir kepada-Nya dalam keadaan
berbaring menjelang tidur dan saat istirahat setelah beraktivitas, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi sebagai bukti kekuasaan Allah
yang Mahaagung seraya berkata," Ya Tuhan kami! Kami bersaksi bahwa
tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia melainkan mempuyai hikmah dan
tujuan di balik ciptaan itu semua. Mahasuci Engkau, kami bersaksi tiada sekutu
bagi-Mu. Kami mohon kiranya Engkau melimpahkan taufik agar kami mampu beramal
saleh dalam rangka menjalankan perintah-Mu, dan lindungilah kami dari murka-Mu
sehingga kami selamat dari azab neraka.
Ibnu Abbas ra. berkata,
"Sesungguhnya suatu kaum berpikir tentang Allah Azza wa Jalla, lantas
Rasulullah SAW. bersabda,"Hendaklah kalian berpikir tentang makhluk
ciptaan Allah dan jangan berpikir tentang Allah, sebab kalian tidak mampu
menggapai Kedudukan-Nya,".ini diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam
kitabHilyah al-Auliya', berkedudukan marfu' tetapi dengan sanad yang dhaif.
Aristoteles
mendefinisikan manusia sebagai "animal rational", makhluk berpikir.
Manusia memiliki ciri khas dibanding hewan sebagai sesama makhluk yaitu
mempunyai kemampuan berpikir. Rene Descrates bahkan lenih jauh melihat berpikir
itu sebagai ungkapan eksistensi manusia dengan perkataannya Cogito ergo sum,
artinya "saya berpikir maka saya ada".
Bernalar adalah bagian
dari berpikir, Kemampuan bernalar ini dimana setelah kita menerima berbagai
macam informasi dari luar yang kemudian kita terima melalui otak. Selanjutnya
setelah melalui proses berfikir kita akan
menarik kesimpulan yang kemudian menghasilkan
suatu argumen.
Donald B Carnie
mengaitkan nalar dengan kemampuan mental. Nalar berguna untuk menyesuaikan
pemikiran maupun tindakan dengan tujuan. Nalar terjadi ketika pikiran
menggambarkan kesimpulan berdasarkan alasan-alasan. Kita menarik kesimpulan
ketika kita memberi sesuatu yang berarti. Kita bernalar saat kita memberikan argumentasi.
Bernalar
yang baik kita harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Seperti, gambaran apa
yang coba kita buat? informasi apa yang kita butuhkan? apakah kita mempunyai
informasi itu? Dalam hal ini kesadaran merupakan unsur yang penting. Semakin
kurang kesadaran kita tentang bagaimana kita berpikir, semakin mudah kita
membuat kekeliruan dalam hidup kita.
Dengan memberikan arti
terhadap sesuatu disitu kita sedang melakukan kegiatan bernalar. Nalar adalah
apa yang memungkinkan kita menuju keputusan dengan menggunakan ide dan makna
demi tujuan dan gambaran yang ingin kita capai.
Donald B Calnie, nalar
merupakan sesuatu yang penting, kendati mempunyai tujuan yang berbeda-beda.
bagi guru nalar adalah untuk mengembangkan akal budi peserta didiknya, dalam
ekonomi nalar digunakan untuk membagikan sumber daya untuk meningkatkan
efisiensi, daya guna dan kemakmuran.bagi ilmuan nalar diperlukan sebagai metode
merancang percobaan untuk menarik hipotesis.
Jadi penalaran adalah
proses berpikir yang menggunakan argumen, pernyataan, premis-premis atau
aksioma-aksioma untuk menentukan benar salahnya suatu kesimpulan.
Penalaran adalah proses
berpikir dalam menarik suatu kesimpulan berdasarkan sejumlah informasi yang
tersedia. Jadi penalaran adalah proses akal dalam menarik kesimpulan. Penalaran
ini sering disebut juga dengan penyimpulan atau inferensi.